Rabu, 09 Juni 2010

Kebaya Gaya Eropa



Pergelaran pada malam itu sekaligus untuk peluncuran bukunya yang berjudul The Art of Kebaya Andre Frankie, yang juga menjadi tema acara. "Semoga buku ini bisa mendorong masyarakat luas untuk ikut berpartisipasi mengangkat potensi budaya," katanya sesaat sebelum pergelaran busana itu. Pilihan Andre pada kebaya karena keinginannya untuk ikut melestarikan warisan budaya.

Kebaya yang ditampilkan Andre dalam kesempatan itu adalah pesanan para pelanggannya. Kebaya itu langsung diperagakan oleh para pemiliknya. Penampilan itu menjadi pertunjukan unik karena mereka bukan model yang piawai, melainkan para wanita pengusaha, ibu rumah tangga, istri pejabat, dan selebritas.

Suasana Eropa berpadu dengan budaya Indonesia juga terlihat dalam pentas. Ia membuat pentas dengan suasana tempo dulu. Panggungnya berlatar bangunan Belanda dengan sentuhan gaya Betawi. Para tamu menggunakan dress code kebaya. Alunan musik keroncong Melayu yang mengalun membuat suasana makin menyatu dengan tema malam itu.

Peragaan busana itu diawali dengan penampilan seorang ibu rumah tangga, Karlina Chandra. Ia berlenggak-lenggok dengan gemulai meski memiliki tubuh yang besar. Keluwesannya yang berjalan seirama dengan lantunan rebana Melayu mendapatkan sambutan tepuk tangan dari para undangan.

Selanjutnya, Miana Sudwikatmono, Ketua Yayasan Sejahtera Anak Indonesia, dengan kebaya berwarna ungu berjudul Purple Garden, juga tak kalah luwes. Ada pula Titi D.J., yang tampil sambil melantunkan lagu Sang Dewi sebagai klimaks pergelaran itu. Ia menggunakan kebaya kombinasi merah dan emas dengan kerah tinggi serta bagian depannya membentuk kupu-kupu.

Sejumlah model berhasil menampilkan kebaya masing-masing dengan apik, termasuk Kirto Utomo, yang sudah sepuh. Namun beberapa model dadakan ini terlihat gugup, misalnya penampilan seorang ibu rumah tangga bersama dua putrinya yang canggung dan tak seirama satu sama lain. Ada pula penampil lain yang berlenggak-lenggok berlebihan dan kaku saat berjalan.

Tak semua pemilik kebaya karya Andre ikut tampil pada malam itu. Namun mereka menjadi model di bukunya, seperti penyanyi dangdut Inul Daratista, perancang busana Susan Budiharjo, dan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Miranda Goeltom.
Tapi ada satu hal yang menjadi catatan, yaitu kuatnya gaya Eropa yang ditampilkan Andre pada malam itu seolah membuat bentuk kebaya asli menjadi hilang sama sekali. Yang tersisa hanyalah kain brokat.


http://tempointeraktif.com

0 komentar:

Posting Komentar