Senin, 23 Mei 2011

Karakteristik Letusan Merapi Dipelajari 20 Peneliti



Magelang - Tak kurang dari 20 pemantau dan peneliti gunung berapi dari berbagai wilayah di Indonesia mempelajari alat pemantauan dan karakteristik Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah-Yogyakarta. Mereka adalah para pemantau yang bertugas di Gunung Krakatau, Sinabung, Karangetan, Ilebolang, Petsago Aceh, Egon, Sirung, Inirie Nusa Tenggara Timur (NTT).



Mereka akan berada di lereng Gunung Merapi selama sepekan. "Gunung Merapi termasuk gunung paling aktif di dunia, sehingga sering dijuluki sebagai laboratorium alam dan membuat banyak peneliti ingin belajar," kata Yulianto, petugas pengamat Pos Babadan di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jumat, 20 Mei 2011.

Yulianto menyatakan, para pemantau akan mempelajari karakakteristik erupsi Gunung Merapi untuk memperkaya pengetahuan dan pengalaman mereka. Sebelum ke Merapi, para pemantau gunung api tersebut lebih dulu menjalani pendidikan dan latihan di Pusdiklat Bandung. Diklat digelar oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk pemantau gunung api angkatan tahun 2006 dan 2009.

Para pengamat ini mempelajari rekaman letusan Gunung Merapi, data seismograf, jenis-jenis gempa, dan instrumen-instrumen lain. Mereka juga harus bisa membuat sketsa Gunung Merapi. "Dengan mempelajari data kegempaan kita akan tahu trennya," katanya.

Yulianto mengatakan para pengamat juga diajari tentang pengamatan Merapi secara visual dengan menggunakan teropong. BPPTK menugaskan instruktur khusus untuk mengajari para pengamat itu tentang alat-alat pemantauan Merapi.

Pemantau Gunung Inirie NTT, Edi Ruhaedi, mengatakan pengalaman yang ia peroleh di Gunung Merapi sangat berguna dalam menambah wawasan dan pengalamannya. “Gunung Inirie juga aktif namun tidak sehebat Gunung Merapi,” ujarnya.

Meski tinggal di NTT, Edi mengaku selalu mengikuti perkembangan letusan Merapi. "Banyak dari kami sudah bertugas memantau gunung api sejak 2006 dan letusan di Merapi paling dahsyat,"

tempointeraktif.com

0 komentar:

Posting Komentar