Minggu, 27 Mei 2012

Penyebar Malware Angry Birds Didenda


TEMPO.CO Helsinki - A1 Agregator Limited, spesialis pembuat aplikasi palsu berisi malware kena batunya.
Dikutip dari situs teknologi The Verge, Jumat, 25 Mei 2021, aksi perusahaan asal Latvia ini berhasil dihentikan oleh Payphone Plus, regulator yang mengatur layanan telepon premium Inggris.
Mereka juga diwajibkan membayar denda sebesar 50 ribu Poundsterling atau sekitar Rp 740 juta.
Perusahaan ini beroperasi pada November tahun lalu dengan memalsukan aplikasi populer seperti Angry Birds, Assassin's Creed dan juga Cut the Rope dan menempatkannya pada Google Play yang saat itu masih disebut Android Market. Bila dipasang dalam perangkat, aplikasi abal-abal tersebut tak dapat dijalankan.
Tiap kali dibuka, aplikasi tersebut malah mengirim tiga kali SMS premium dengan total biaya 15 poundsterling, atau Rp 222 ribu. Pengguna umumnya baru menyadari telah menjadi korban setelah menerima tagihan telepon bulanannya. Salah seorang korban bahkan mengalami kerugian mencapai 80 Poundsterling, atau sekitar Rp 1,1 juta.
Meskipun hanya menerima 34 laporan atas kasus ini, Payphone Plus memerintahkan perusahaan tersebut untuk mengganti seluruh kerugian korban, baik yang memasukkan laporan atau tidak, dalam jangka waktu maksimal tiga bulan.
Payphone Plus menyatakan serangan ini terjadi di 18 negara, dan di Inggris sendiri menimbulkan kerugian sebesar 27.850 Poundsterling atau Rp 413,6 juta yang diderita oleh 1.391 pengguna ponsel di negara tersebut. Serangan malware ini diidentifikasi sebagai RuFraud dan diperkirakan telah diunduh sekitar 14 ribu kali secara global.

0 komentar:

Posting Komentar